RATU SHIMA

Indikator Makro

Inflasi
Bulanan
Jawa Tengah

Data Terbaru : Bulan September Tahun 2025

-0,21%

Inflasi
Jawa Tengah

0,18%

Inflasi
Kota Semarang

0,16%

Inflasi
Kab. Kudus

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan

Key Poin:
  1. Kabupaten Jepara bukan merupakan kota penghitungan inflasi, sehingga analisis inflasi dilakukan dengan pendekatan sister city, yaitu menggunakan data dari Kota Semarang dan Kabupaten Kudus sebagai acuan.
  2. Pada September 2025, kedua sister city menunjukkan pergerakan harga yang relatif stabil dengan Semarang mengalami inflasi 0,18% dan Kudus 0,16%, sehingga rerata inflasi sister city diperkirakan sekitar 0,17%. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2025) yang mencatat deflasi di Semarang (-0,05%) dan Kudus (-0,12%) dengan rerata sekitar -0,09%.
  3. Jika ditelusuri dari bulan-bulan sebelumnya, tren inflasi di wilayah ini cukup fluktuatif sepanjang 2025 — sempat mengalami deflasi tajam pada Mei (-0,44%) dan Februari (-0,80%), kemudian melonjak tinggi pada Maret dan April (sekitar 1,36%–1,58%) karena faktor musiman Ramadan dan Idulfitri. Setelah itu, harga cenderung stabil dengan inflasi ringan di Juni hingga Juli, lalu sempat menurun di Agustus.
  4. Kenaikan ringan pada September ini mengindikasikan adanya pemulihan permintaan masyarakat setelah periode deflasi, kemungkinan terkait dengan kebutuhan pasca-libur panjang dan awal kegiatan sekolah. Secara umum, tingkat inflasi yang terkendali ini menunjukkan stabilitas harga di wilayah Jawa Tengah bagian utara.
  5. Berdasarkan rerata sister city, Kabupaten Jepara diperkirakan juga mengalami inflasi ringan sekitar 0,17% pada September 2025, sejalan dengan kondisi di Semarang dan Kudus. Informasi ini penting sebagai dasar dalam pengendalian harga pangan, pemantauan daya beli masyarakat, serta perencanaan kebijakan ekonomi daerah agar inflasi tetap terjaga pada level yang sehat.